7 Budaya Pemakaman Unik di Indonesia
Kematian adalah satu tahapan misterius yang pasti akan di hadapi oleh semua manusia, dalam menyikapi kematian ini sejumlah masyarakat di dunia memiliki caranya sendiri termasuk dalam memperlakukan jasad yang sudah tidak bernyawa. Di Indonesia ada yang menerapkan cara yang terbilang unik yang sudah di lakukan sekelompok manusia secara turun temurun sesuai ajaran adat istiadat peradaban mereka.
Berikut 7 pemakaman unik di Indonesia :
Pemakaman Suku Dayak Benuaq Kalimantan Timur
Suku Dayak Benuaq atau Suku Dayak Bentian memiliki prosesi khusus untuk menguburkan jasad manusia yang sudah meninggal, uniknya kuburan ala Dayak Benuaq ini berbentuk seperti kotak yang menggunakan tiang sebagai penyangganya atau di gantung dengan tali, ini bukan kuburan permanen karena kotak – kotak yang berisi jenazah akan kebali di buka setelah beberapa tahun, nantinya tulang belulang yang ada di dalam kotak tersebut akan di doakan dan di pindahkan ke dalam kotak permanen. Konon pada malam hari di desa Dayak Benuaq akan terdengar nyanyian – nyanyian pemanggil arwah, upacara pemanggilan arwah ini pun di isi dengan upacara Bentian yang di selingi dengan tarian dan mantra – mantra berbau mistis.
Pemakaman Suku Asmat Papua
Dalam tradisi pemakaman Suku Asmat di kenal dengan melakukan mumipikasi mayat yaitu mengawetkan mayat dengan cara alami atau buatan hingga bentuk awalnya tetap terjaga, cara ini dapat di capai dengan menaruh jenazah di tempat yang sangat kering, sangat dingin atau tempat yang tak beroksigen maupun dengan bahan berkimiawi dan mumi yang paling terkenal adalah mumi yang di balsem dengan tujuan pengawetan tertentu terutama pada zaman Mesir kuno, di Indonesia sendiri praktek mumipikasi ternyata pernah di terapkan dalam ke budayaan dan sejarah Papua, adanya praktek mumipikasi pada suku Asmat biasanya hanya di lakukan kepada Kepala Suku atau Komandan Perang, tubuh mereka di mumikan dengan bahan – bahan tradisional untuk memuliakan kepentingan sejarah dan religi mereka, hingga kini ada tiga mumi yang dapat di lihat di Wamena Papua yaitu mumi Aikima di Aikima, mumi Jiwika di Jiwika dan mumi Purno di Asologaima.
Pemakaman Leluhur Minahasa Di Sulawesi Utara
Berikutnya adalah pemakaman leluhur orang Minahasa yaitu Waruga, semula kuburan batu yang di sebut Waruga oleh masyarakat setempat ini tersebar di berbagai tempat di Minahasa sebelum akhirnya di kumpulakan di suatu tempat di Desa Sawangan. Satu hal yang unik dari Waruga ini adalah mayat yang di kubur di dalam batu semuanya akan hancur termasuk tulang belulangnya yang berubah menjadi abu tanah, di dalam satu Waruga yang berbentuk persegi dengan penutup berbentuk segitiga yang di beri hiasan ini bisa di makamkan 5 hingga 6 orang dengan posisi duduk meringkuk seperti bayi dalam kandungan, posisi jenazah harus selalu menghadap utara konon hal ini untuk menandakan bahwa nenek moyang suku Minahasa berasal dari arah utara.
Pemakaman Rakyat Sumba NTT
Pemakaman Raja Imogiri Yogyakarta
Pemakaman Batu Lemo Dan Batu Karang Terjal Londa Tanah Toraja
Pemakaman Ngaben Di Bali
Berikut 7 pemakaman unik di Indonesia :
Pemakaman Suku Dayak Benuaq Kalimantan Timur
Suku Dayak Benuaq atau Suku Dayak Bentian memiliki prosesi khusus untuk menguburkan jasad manusia yang sudah meninggal, uniknya kuburan ala Dayak Benuaq ini berbentuk seperti kotak yang menggunakan tiang sebagai penyangganya atau di gantung dengan tali, ini bukan kuburan permanen karena kotak – kotak yang berisi jenazah akan kebali di buka setelah beberapa tahun, nantinya tulang belulang yang ada di dalam kotak tersebut akan di doakan dan di pindahkan ke dalam kotak permanen. Konon pada malam hari di desa Dayak Benuaq akan terdengar nyanyian – nyanyian pemanggil arwah, upacara pemanggilan arwah ini pun di isi dengan upacara Bentian yang di selingi dengan tarian dan mantra – mantra berbau mistis.
Pemakaman Suku Asmat Papua
Dalam tradisi pemakaman Suku Asmat di kenal dengan melakukan mumipikasi mayat yaitu mengawetkan mayat dengan cara alami atau buatan hingga bentuk awalnya tetap terjaga, cara ini dapat di capai dengan menaruh jenazah di tempat yang sangat kering, sangat dingin atau tempat yang tak beroksigen maupun dengan bahan berkimiawi dan mumi yang paling terkenal adalah mumi yang di balsem dengan tujuan pengawetan tertentu terutama pada zaman Mesir kuno, di Indonesia sendiri praktek mumipikasi ternyata pernah di terapkan dalam ke budayaan dan sejarah Papua, adanya praktek mumipikasi pada suku Asmat biasanya hanya di lakukan kepada Kepala Suku atau Komandan Perang, tubuh mereka di mumikan dengan bahan – bahan tradisional untuk memuliakan kepentingan sejarah dan religi mereka, hingga kini ada tiga mumi yang dapat di lihat di Wamena Papua yaitu mumi Aikima di Aikima, mumi Jiwika di Jiwika dan mumi Purno di Asologaima.
Pemakaman Leluhur Minahasa Di Sulawesi Utara
Berikutnya adalah pemakaman leluhur orang Minahasa yaitu Waruga, semula kuburan batu yang di sebut Waruga oleh masyarakat setempat ini tersebar di berbagai tempat di Minahasa sebelum akhirnya di kumpulakan di suatu tempat di Desa Sawangan. Satu hal yang unik dari Waruga ini adalah mayat yang di kubur di dalam batu semuanya akan hancur termasuk tulang belulangnya yang berubah menjadi abu tanah, di dalam satu Waruga yang berbentuk persegi dengan penutup berbentuk segitiga yang di beri hiasan ini bisa di makamkan 5 hingga 6 orang dengan posisi duduk meringkuk seperti bayi dalam kandungan, posisi jenazah harus selalu menghadap utara konon hal ini untuk menandakan bahwa nenek moyang suku Minahasa berasal dari arah utara.
Pemakaman Rakyat Sumba NTT
Berlanjut ke wilayah Nusa Tenggara dimana rakyat Sumba juga memiliki pemakaman unik dalam salah satu acara adat yang sangat esensial, jenazah akan di semayamkan di rumah adat dengan berbalut kain tenung ikat sebelum di kuburkan di depan pelataran rumah adat terdapat seperangkat alat musik tradisional seperti sebuah Tambur dari kulit sapi juga gong dengan berbagai ukuran, para pelayat perempuan di persilahkan bergantian masuk ke dalam rumah adat sambil di iringi musik mereka duduk melingkar sambil menangisi mendiang sambil menyelipkan pesan – pesan ke pada mendiang agar menjaga keluarga mereka yang sudah dulu meninggal, uniknya setiap keluarga yang datang melayat di wajibkan membawa hewan ternak atau tenun ikat sebagai persembahan dan simbol persaudaraan.
Pemakaman Raja Imogiri Yogyakarta
Pemakaman unik di Indonesia lainnya adalah pemakaman Raja Imogiri di Yogyakarta saat anda memasuki lokasi pemakaman ini atmosfir magis semakin terasa seiring dengan aroma kembang dan dupa di sekeliling area pekuburan. Keberadaan komplek pemakaman ini sengaja di pilih oleh Sultan Agung Hanya Prakusuma sebagai tempat peristirahatan terakhir bagi keluarga sultan hampir setiap hari tempat peristirahatan ini di penuhi oleh peziarah tetapi tidak sembarang orang bisa masuk ke dalam komplek makam raja – raja Imogiri ini karena ada beberapa persyaratan khusus yang harus di patuhi antara lain adalah di larang menggunakan alas kaki, perhiasan mas, membawa kamera dan harus berpakaian khas Jawa.
Pemakaman Batu Lemo Dan Batu Karang Terjal Londa Tanah Toraja
Pemakaman di atas tebing telah menjadi ciri khas tanah Toraja di Sulawesi Selatan, Batu Lemo dan Batu Karang Terjal Londa merupakan pemakaman khas tanah Toraja yang paling terkenal, pemakaman suku ini berbentuk 75 lubang pada dinding cadas yang merupakan hasil kreasi manusia yang luar biasa sejak abad ke 16 dengan cara memahat. Pemakaman ini di dasari pada kepercayaan penduduk tanah Toraja mereka menyakini bila letak makam yang tinggi akan semakin dekat dengan tuhan, aura kematian dan ritual mistis terlihat di makam – makam ini dengan adanya pandangan misterius yang berasal dari Taoto yaitu patung pahat berbentuk manusia utuh yang terlihat hidup di atas tebing tempat jenazah di semayamkan.
Pemakaman Ngaben Di Bali
Pemakaman ini merupakan upacara pembakaran mayat atau kremasi umat Hindu di bali, intinya adalah untuk mengembalikan roh leluhur atau orang yang sudah meninggal ke tempat asalnya atau kepada ke hidupan mendatang biasanya upacara ngaben di laksanakan oleh keluarga sanak sodara dari orang yang meninggal sebagai wujud rasa hormat, upacara ini biasanya di lakukan dengan semarak tak ada isak tangis karena di Bali ada suatu keyakinan untuk tidak boleh menangisi orang yang sudah meninggal karena menangis dapat menghambat perjalanan sang arwah menuju tempatnya dengan upacara dan arak – arakan yang megah jasad orang mati di arak menuju lokasi pembakaran, puncak acara Ngaben adalah pembakaran keluruhan struktur, lembu atau pihara yang terbuat dari kayu dan kertas beserta dengan jenazah, api di butuhkan untuk membebaskan roh dari tubuh dan memudahkan renkarnasi.
Post a Comment
Berkomentarlah dengan bijak, sesuai topik pembahasan dan jangan lupa Subscribe https://youtube.com/c/RauhunIsnaini