Ketidaksamaan C-Band, KU-Band, serta S-Band Terlengkap
Kesempatan ini kita akan ulas materi yang lumayan menarik, walau dikit meleset dari dunia elektronika. Ya, kesempatan kali ini akan diulas tentang ketidaksamaan di antara LNB type C-Band, KU-Band, dan S-Band. Untuk anda yang telah lama menekuni di dunia TV satelit mungkin tidak asing dengan beberapa istilah itu.
Tetapi bila anda belum mengetahui, LNB ialah singkatan dari Low Noise Block yang disebut salah satunya sisi penting dari satu antena TV satelit. LNB itu adalah sisi dari parabola yang mempunyai peranan untuk tangkap signal tayangan TV satelit. Diluar itu LNB berperan untuk turunkan besaran frekwensi yang diterima oleh satelit.
Kenapa harus di turunkan? Maksudnya ialah supaya frekwensi itu dapat dilanjutkan ke receiver. Mengingat jika signal yang diamankan oleh LNB adalah hasil pantulan dari parabola, karena itu arah pemasangannya sebaiknya pas. Maksudnya ialah supaya signal dapat diamankan dengan prima, serta tayangan dapat dipertunjukkan dengan jernih.
Ketidaksamaan C-Band, KU-Band, serta S-Band Sampai sekarang ada beberapa macam LNB yang berada di market dari mulai C-Band, KU-Band, S-Band, serta masih banyak yang lain. Buat anda yang ingin tahu dengan ketidaksamaan di antara C-Band, KU-Band, dan S-Band, langsung baca baik-baik penjelasan komplet yang akan belajarelektronika.net bagi di bawah ini.
LNB C-Band
Yang pertama ialah LNB C-Band. LNB yang satu ini kemungkinan yang paling terkenal dibandingkan type LNB yang lain. Lumrah mengingat LNB type C-Band terbanyak dipakai oleh stasiun tv di Indonesia. Di LNB C-Band, anda dapat nikmati banyak tayangan FTA seperti satelit Palapa D dan Telkom 3s. Harga LNB type ini cukup dapat dijangkau dari mulai 80 ribu rupiah saja.
Mengenai kekurangan dari LNB C-Band salah satunya ialah pengharusan memakai parabola dengan ukuran yang besar, minimum ukuran 6 feet. Diluar itu kekurangan dari LNB C-Band tidak dapat dipakai di dish ex Pay Tv. Bila sangat terpaksa, karena itu harus memberikan tambahan alat yang disebutkan kerucut atau teropong.
LNB KU-Band
Tidak hanya C-Band, LNB yang banyak dipakai oleh stasiun TV di Indonesia ialah KU-Band. Ada pula beberapa pay TV yang memakai KU-Band seperti K-Vision dan Transvision. Bila dibanding dengan C-Band, LNB ini tidak perlu parabola dengan ukuran yang begitu besar. Cukup 4 feet saja bisa dipakai.
Tidak cuma hanya itu, sebab ukurannya yang kecil jadi tak perlu mengonsumsi tempat yang kebanyakan. Mengenai kekurangan dari LNB KU-Band ini ialah kanal acaknya semakin banyak dibanding dengan kanal FTA sebab banyak pay TV yang memakainya. Kekurangan lain dari KU-Band ialah kualitas signal yang didapatkan akan turun jika cuaca jelek seperti hujan serta badai.
LNB S-Band
Antara type LNB lainnya, LNB S-Band salah satu yang paling jarang-jarang dipakai di Indonesia. Kelebihan dari LNB yang satu ini ialah tahan pada keadaan cuaca jelek. LNB S-Band sering dipakai beberapa tracker di jalan Fly untuk nikmati tayangan berbayar pada harga yang labih murah dibandingkan pada harga biasa.
Kekurangan dari LNB S-Band ialah susahnya memperoleh tayangan FTA sebab sebagian besar aliran yang ada ialah acak. Kekurangan lain dari LNB type ini ialah harga yang cukup mahal seputar 200 ribu rupiah, terkecuali dengan jalan Fly yang banyak diambil oleh beberapa tracker untuk memperoleh harga yang tambah murah.
Demikian dahulu info tentang ketidaksamaan LNB C-Band, KU-Band, serta S-Band. Mudah-mudahan adanya informasi barusan dapat meningkatkan pengetahuan anda khususnya di dunia tv satelit. Simak juga artikel dari kami yang lain tentang elektro serta kelistrikan supaya anda dapat jadi seseorang teknisi yang andal.
Post a Comment
Berkomentarlah dengan bijak, sesuai topik pembahasan dan jangan lupa Subscribe https://youtube.com/c/RauhunIsnaini